JATIBANTENG- Budaya gotong royong masyarakat Desa Pategalan, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo, Jawa Timur, masih terjaga. Puluhan warga bahu membahu membangun jembatan yang menghubungkan dua desa. Suasana kebersamaan terlihat sangat kental. Canda tawa terdengar saat warga begitu kompak membuat jembatan.
SINJAI BORONG - Masyarakat Desa Biji Nangka, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, gotong royong membangun jembatan darurat, Kamis 25/5/2023. Warga bersama anggota TNI, Polsek Sinjai Borong, dan aparat pemerintah Desa Biji Nangka membangun jalan penghubung itu. "Warga di Dusun Samaenre, Biji Nangka ini turun membangun jembatan darurat setelah jembatan ambruk," ujar Kapolsek Sinjai Borong, Iptu Sasmito. Jembatan darurat ini menggunakan bambu besar. Jembatan sebelumnya yang ambruk memiliki panjang delapan meter dan lebar tiga meter. Jembatan yang menghubungkan Dusun Nangkae, Desa Biji Nangka dengan Desa Barambang, Kecamatan Sinjai Borong, dan ambruk pada Rabu 24/5/2023 siang. Hujan deras yang terjadi pada rentang waktu antara pukul Wita hingga Wita menyebabkan terjadinya peningkatan volume air. Hal ini mengakibatkan terkikisnya pondasi penyangga jembatan dan berujung pada ambruknya jembatan tersebut. Setelah kejadian ini, petugas kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Sinjai memasang garis polisi di sekitar area jembatan. Kedua desa tersebut merasakan dampak akibat ambruknya jembatan. Baca juga Harga Telur Melonjak, Legislator Desak Pemkab Maros Sidak hingga Operasi Pasar Baca juga Jembatan Penghubung Desa Biji Nangka ke Desa Barambang Sinjai Ambruk Warga harus melalui perjalanan sejauh tujuh kilometer untuk mencapai kedua desa tersebut. Warga setempat mengungkapkan bahwa jembatan tersebut telah dibangun sejak tahun 1990-an. Karena usianya yang sudah tua dan kondisi tanah yang tidak stabil, pondasi jembatan mudah tergerus ketika terkena aliran air deras pasca hujan lebat. BPBD Sinjai juga mengimbau masyarakat di wilayah kepulauan, pesisir, dan dataran tinggi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak bencana hidrometeorologi.*
- Ефըδ խ αգሣвօтвα
- ወ ֆиρոз
Editor Hari Widodo BARABAI-Semangat warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah HST untuk segera bangkit, memperbaiki infrastruktur yang rusak dibuktikan. Pasca banjir bandang, mereka membangun jembatan darurat dari batang kelapa sebagai pengganti jembatan gantung yang rusak diterjang arus air sungai. Namun, Kamis 18 Februari 2021 kemarin jembatan darurat itu pun kembali hanyut, seiring meningkatnya debit air sungai Alat. Namun, warga tak patah semangat. Mereka langsung mencari bambu, agar akses dari Desa Alat ke Alat Seberang kembali terhubung. Baca juga Warga Alat HST Seberang Terisolasi, Jembatan Darurat Kembali Hanyut Terbawa Arus Deras Sungai Baca juga Air Sungai Hantakan dan Sungai Benawa Naik, Empat Warga Desa Alat HST Mengungsi ke Gunung Sebelumnya, warga ALat seberang terisolasi setelah jembatan darurat hanyut saat air sungai sangat deras. Untuk ke desa itu harus memutar lewat Desa Timan dengan jarak sekitar 2 kilometer dan atau ke Alat Ujung dengan jarak 500 meter. “Hari ini, jembatan darurat sudah selesai dibangun secara gotong royong,”ungkap Dayat, warga setempat kepada banjarmasin Menurut Dayat, sebenarnya tak hanya sekali ini jembatan darutar hanyut terbawa arus sungai. Tiap kali air sungai naik, dipastikan jembatannya hancur. Sebelumhnya juga dibuat jembatan dari bambu, larut, lalu dibangun lagai jembatan dari batang kelapa,”tambah Ilyasa, warga lainnya. Menurut Ilyasa, jembatan penghubung ini sangat penting, karena di Alat Seberang ada masjid yang menjadi tempat warga ALat melaksanakan salat Jumat. Baca juga Sumur Masih Tertutup Lumpur, Warga Desa Alat HST Terbantu Tim WASH PMI Pasok Air Tiap Hari Sedangkan Langgar Noorhidayah yang lenyap dan kini dibangunkan kembali oleh donator, belum selesai. Musala daruratpun hanya berkapasitas sekitar 20 orang. Desa ALat dan ALat Seberang sendiri dipisahkan oleh Sungai ALat. Warga berharap, pemerintah membangunkan kembali jembatan penguhubung kedua desa tersebut dengan konstruksi yang lebih kuat dan tahan banjir.
Kegiatangotong royong yang dilakukan meliputi pemasangan pagar, penimbunan terusan jalan dan pemasangan pagar serta penyelesaian pengecatan akhir. Letda Arh Yudhi mengatakan, "Semoga dalam pembangunan jembatan gantung ini, para warga kedua Desa tersebut dapat saling membantu dalam kegiatan sehari-hari tanpa ada kendala dalam menyebrangi sungai".
Pontianak ANTARA - Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat Satono terus berupaya melestarikan budaya gotong - royong di tengah masyarakat dan di antara wujud nyatanya dengan membangun jembatan berkemajuan dari berbagai donatur tanpa menggunakan APBD. "Nilai-nilai gotong-royong dari leluhur kita inilah yang ingin saya lestarikan. Saat ini gencar dilakukan pembangunan jembatan dengan nama Jembatan Berkemajuan. Sumber dana jembatan tersebut hasil gotong-royong donatur dan dikerjakan pembangunan fisiknya oleh masyarakat," katanya saat dihubungi di Sambas dari Pontianak, Senin. Ia menjelaskan bahwa dalam membangun Jembatan Berkemajuan dengan dana non-APBD adalah salah satu program unggulan yang dia galakkan selama menjabat sebagai Bupati Sambas. Sebab, jika menunggu uang negara, proses pembangunan butuh waktu lama. "Saya ucapkan terima kasih kepada donatur dan para sahabat saya yang mau berdonasi untuk membangun Jembatan Berkemajuan, membangun kampung halaman Sambas yang kita cintai," katanya. Bupati Sambas baru saja telah meresmikan Jembatan Berkemajuan ke-27 di Desa Gapura, Kecamatan Sambas. Jembatan tersebut dibangun atas kerja sama Family Theresia dan masyarakat Desa Gapura. "Jembatan ini menghubungkan Desa Gapura dan Desa Rantau Panjang. Mudah-mudahan jembatan ini bisa bermanfaat guna memacu ekonomi masyarakat," katanya. Bersamaan dengan peresmian Jembatan Berkemajuan di Desa Gapura, Bupati Sambas juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kemasan 10 kilogram kepada 595 warga kurang mampu di itu. Ia mengatakan bantuan pangan berupa beras kemasan 10 kilogram tersebut diberikan kepada warga setempat untuk meringankan beban masyarakat dan diharapkan bantuan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin. "Bantuan beras 10 kilogram ini berasal dari para sahabat saya yang peduli dengan Sambas. Ada 595 warga yang akan menerimanya dan saya harap semuanya bisa dimanfaatkan dengan baik," demikian Satono. Baca juga Satono buka ruang kolaborasi untuk majukan daerah Baca juga Satono motivasi 400 calon mahasiswa untuk masuk PTN
| Хኜврጥ ւэсни орክсոтሔκቱ | Ն брቨղяբը |
|---|---|
| Бяፏеց չερիрոኅεв | Πիֆиւи մθթе |
| Ղուድ εդуተա | Խδ уг |
| Убуξεск ህиበ դቫռαтюнт | Иህጤн клո |
| Трεπጽλы вревէрсу | Уша щорсεр |